Share/Bookmark

power supply televisi

No comment yet
KAJIAN TEORI

Sebelum kita membahas power supply TV lebih lanjut kita perlu tahu bahwa TV memiliki 2 titik ground. Yaitu ground panas dan ground dingin. Ground panas berada pada daerah power supplynya. Biasanya dibatasi oleh garis putih atau hitam pada PCB. Ground berada pada kaki negatif (-) yang besar (filter). Sedangkan untuk ground dingin nerada pada body digunakan untuk mengukur pada bagian diluar power supply.
Pada power supply TV untuk mangurangi Ripple pada proses penyearahan menggunakan peningkatan atau memperbesar Frekuensinya. Tujuannya jelas agar mendapatkan hasil output yang lebih linier. Dalam memperbesar Frekuensinya kita gunakan Capasitor.
Jala-jala AC disearahkan oleh Dioda kemudian pembesaran frekuensi dilakukan oleh C……. dari umpan balik Tr….. pada kaki…. Akan memberikan sinyal pada basis Tr Driver. Pada output Colektor Driver memberikan sinyal pada basis Tr Final. Sehingga arus dapat mengalir melalui Trafo. Dikarenan bentuk sinyal yang keluar dari kaki Colektor Driver berupa square maka arus yang mengalir pada trafo terputus-putus atau diputus-putus. Sehingga output pada trafo berupa tegangan AC. Agar tegangan keluaran berupa DC kita perlu memberikan dioda cukup 1 buah, untuk penyearahnya (dikarenakan frekuensinya tinggi).
Photo Coupler digunakan sebagai kontrol power supply apabila tegangan output terlalu tinggi maka komponen ini dapat memberikan sinyal agar menurunkan tegangan, begitu juga sebaliknya. Alaat ini digunakan sebagai umpan balik.
Setelah sakelar ada komponen seperti “trafo” ini digunakan sebagai filter tegangan begitu juga capasitor nonpolar setelah nya memiliki fungsi yang sama.
• PTC digunakan untuk mengaktifkan degrousing untuk sementara. Tujuannya agar dapat menghilangkan kotoran pada layar.
• NTC difungsikan seperti Soft Start.
Berikut sedikit uraian tentang Power Supply pada TV secara menyeluruh:

Cara kerja rangkaian catu daya Televisi adalah Catu daya DC (arus searah) pada penerima TV berwarna dihasilkan penyearahan tegangan AC (bolak-balik) jala-jala dan juga dari penyearahan pulsa melayang kembali (flayback) defleksi horizontal dalam beberapa system penerima TV bewarna digunakan transformator input pada jala-jala dan catu daya diambil dari penyearahan bagian skunder transformator input itu. Pada rangkaian daya terdapat penyearah, regulator tegangan, lampu pilot, rangkaian pendengauss dan rangkaian pemanas tabung gambar bewarna.
Pada penyearah, tegangan AC disearahkan, difilter dan dilewatkan regulator tegangan. Dengan Regulator tegangan, tegangan DC output dibuat selalu tetap meskipun tegangan jala-jala dan bebannya berubah-ubah. Tegangan output diatur dengan menggunakan resistansi dalam transistor yang ada pada regulator
Catu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat televisi, karena bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian pesawat televisi. Supaya televisi dapat bekerja dengan baik, maka catu daya harus dapat memberikan tegangan listrik yang stabil. Untuk itu maka rangkaian catu daya mempunyai bagian-bagian penting yaitu penyearah dan penstabil. Bagian Primer Trafo/Switching Regulator disebut dengan Regulator Input dan bagian sekunder dinamakan Regulator Output.



Tegangan AC terlebih dahulu dirubah menjadi tegangan DC dengan perataan dan regulator tegangan yang dapat mengendalikan tegangan DC ke rangkaian TV warna. Tegangan DC yang dihasilkan ini diharapkan dapat stabil, sehingga televisi dapat bekerja dengan sempurna. Kerusakan yang terjadi pada regulator ini akan mengakibatkan gambar pada layar televisi mengalami gangguan demikian juga suara yang di hasilkan. Menurut cara kerjanya catu daya yang dipakai pada pesawat televisi adalah:

a. Catu daya dengan trafo penurun tegangan
b. Catu daya dengan trafo tanpa penurun tegangan
c. Catu daya Acematic ( Switching Regulator)
Pencatu daya terdiri dari rangkaian penyearah untuk sumber dari tegangan bolak-balik(jala-jala) dan rangkaian penyearah untuk sumber dari tegangan pulsa yang dibangkitkan oleh rangkaian defleksi orizontal.
1. Rangkaian input jala-jala.
Pencatu daya penerima televise warna dibuat dengan jalan menyearahkan tegangan bolak-balik jala-jala. Ada dua macam metoda penyearahan jala-jala yaitu pertama metoda tamnpa tranformator dimana tegangan bolak-balik langsung diberikan pada penyearah melalui filter jala-jala untuk menghindarkan noisenya sedangkan yang lain adalah metoda dengan mempergunakan tranformator dimana rangkaian TV berwarna ini terpisahkan terhadap jala-jala oleh adanya transformator (sering disebut sebagai catu yang mengambang atau floating).
2. Rangkaian penyearah.
Penyearah penerima TV berwarna ada bermacam-macam antara lain:
1. Penyearah setengah gelombang.
2. Penyearah gelombang penuh
3. Penyearah jembatan gelombang penuh.
4. Pengganda tegangan
3. Rangkaian regulator tegangan konstan
Berubah-ubahnya tegangan out-put yang disebabkan oleh perubahan teganagan input atau perubahan arus beban dapat dicegah oleh regulator tegangan konstan. Dengan mempergunakan tegangan ini dapat dihasilkan tegangan searah (DC) yang stabil dan riak pada tegangan DC itu dapat dikurangi. Regulator tegangan konstan dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu
1. Regulator tegangan menggunakan metoda pengatur dengan memakai
Pada metoda pengatur dengan transistor regulator tegangan dihubungkan secara seri dengan rangkaian beban, dan resistansi dalam dari regulator teganagan dapat mengikutiperubahan tegangan output, maka tegangan output dapat dijaga konstan.
2 Regulator tegangan menggunakan metoda pengatur dengan memakai teristor.
Pada metoda ini cara kerjanya seperti scalar dan waktu kondisi rangkaian pengatur dapat mengikuti arus beban, sehingga tagangan out-putnya dapat dibuat konstan. Regulator tegangan dengan menggunakan teristor mempunyai efisiensi daya yang lebih besar daripada menggunakan transistor. Tetapi karena stabilitas pengatur yang menggunakan transistor lebih baik maka banyak dipergunakan pada penerim TV bewarna.
Karena pada TV menggunakan Powaer Supply Switching makan sedikit kita ketahui prinsip kerjanya.

Prinsip Kerja Power Regulator Switching
Perangkat elektronika agar dapat dioperasikan dengan baik harus menggunakan power supply arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi besar yang membutuhkan catu daya lebih besar pula, sumber dari baterai tidak cukup. Sumber catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik AC (alternating current) dari pembangkit tenaga listrik.
Rangkaian power supply linear berfungsi untuk mengubah tegangan listrik bolak balik AC (alternating current) menjadi tegangan searah DC (direct current). Adapun besarnya tegangan DC yang dihasilkan harus disesuaikan dengan kebutuhan beban pada rangkaian yang akan di supply. Didalam, rangkaian catu daya terbagi atas beberapa bagian yaitu :
1.Penyearah tegangan
2.Filter tegangan
3.Stabilisator tegangan
4. tegangan output


TABEL HASIL PENGUKURAN POWER SUPPLY TV BERWARNA

1 Tegangan pokok Elco (+),(-) 200V
2 Tegangan basis Tr final Basis Tr D2948 0,6V
3 Tegangan colektor Tr driver Colektor Tr DA3807 0,6V
4 Tegangan basis Tr driver Basis Tr DA3807 0,5V
5 Tegangan colektor Tr final Colektor Tr D2948 260V
6 Tegangan output 1 Dioda D551 105V
7 Tegangan output 2 Dioda D552 180V
8 Tegangan output 3 Dioda D553 23V
9 Tegangan output 4 Dioda D554 10V
10 Tegangan output 5 Dioda D555 13V


gambar skema

HOME | ABOUT

Copyright © 2011 Galeri | by Agus Subagyo